Cokelat
merupakan makanan yang digemari segala usia mulai dari anak-anak sampai orang
tua. Tidak hanya dalam bentuk cokelat batangan, cokelat juga banyak
diaplikasikan dalam beragam makanan mulai dari cake, biskuit, permen, ice
cream, minuman dll. Selain rasanya yang enak, cokelat juga sering diasosiasikan
dengan produk bernilai tinggi/mahal sehingga sering dijadikan sebagai hadiah. Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan
makanan atau minuman dari biji kakao
(Theobroma cacao). Cokelat
pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman, walaupun dipercaya bahwa
dahulu cokelat hanya bisa dikonsumsi oleh para bangsawan. Cokelat umumnya
diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan
rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih,
simpati, atau perhatian bahkan sebagai pernyataan cinta.
Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia. Selain
dikonsumsi paling umum dalam bentuk cokelat batangan, cokelat juga menjadi
bahan minuman hangat dan dingin.
Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya
Kaisar Cokelat (Emperors of
Chocolate), Joel Glenn
Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa
cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang
jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau
berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan. Efek
psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu
normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat,
lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa
menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset terakhir dari BBC
mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam mulut meningkatkan aktivitas
otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan
dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan
setelah aktivitas ini berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar